Primbon
Sanggan sebagai tebusan untuk
pengantin putri, dibawa masuk ke kamar pengantin,
sekaligus memboyong pengantin putri untuk dilaksanakannya upacara
ijab (karya Herjaka HS 2010)
Herjaka HS
dari berbagai sumber
Serial Primbon 102
Sanggan
Sanggan merupakan tebusan untuk pengantin
wanita, dibawa oleh rombongan pengantin pria pada saat menjelang
panggih, untuk diserahkan kepada ibu dari pengantin wanita, dengan
maksud bahwa pengantin pria sudah siap untuk melaksanakan upacara
panggih. Setelah sanggan diterima, lalu dibawa masuk ke kamar
pengantin. kemudian pengantin wanita diarak keluar untuk di panggih
kan dengan pengantin pria.
Secara konkrit Sanggan adalah segala sesuatu
yang berfungsi untuk menyangga terlaksananya upacara perkawinan.
Sedangkan secara simbolis sanggan yang terdiri dari bermacm-macam
ubarampe dapat diartikan sebagai berikut:
Sanggan
- Gedang Ayu, yaitu setangkup pisang raja yang tua dengan jumlah genap. Pisang raja menyimbolkan kekuasan dunia yang tertinggi. Jumlah genap adalah jumlah yang sempurna. Segi positif dari raja adalah menjadi pengayom dan menjadi perantara berkah kesejahteraan.
- Suruh Ayu, bahan untuk nginang yang terdiri dari daun sirih, injet, gambir atau buah jambe, susur atau tembakau ditambah dengan daun sogok telik. Suruh ayu adalah daun sirih dalam kondisi baik, utuh dan segar, mempunyai makna simbolis cantik. Kebiasaan menginang adalah symbol kebahagiaan. Gambir salah satu kelengkapan menginang, supaya rasanya mantap, melambangkan kemantapan hati.
- Kembang telon, yaitu mawar, melati, kanthil/kenanga berfungsi untuk mengharukan ruangan, memperindah pemandangan dan secara simbolos menggambarkan tiga dunia yaitu dunia bawah yang dihuni manusia, dunia tengah yang dihuni para roh dan dunia atas para malaekat dan Tuhan. Ada juga yang menggolongkan dengan kamadatu alam bawah, rupadatu alam tengah dan arupa datu alam atas. Berdasarkan jarwa dhosok, bunga melathi artinya: kedaling lathi atau apa yang diucapkan. Bunga Mawar: apa kang binabar atau apa yang dihasilkan. Bunga kanthil artinya kumanthil-kanthil ing wardaya selalu melekat di hati. Artinya adalah apa yang dinasihatkan dan diteladankan orang tua hendaknya selalu diingat dan di taati
- Kisi, benang lawe berwarna putih halus yang diikal, makna simbolisnya adalah untuk mengikat cinta yang suci diantara keduanya agar tidak lepas lagi.
- Kapuk kapas adalah bahan pokok pakaian. Makna simbolisnya murah sandang atau pakaian
- Padi, adalah makanan pokok. Makna simbolisnya murah pangan
- Jungkat atau sisir, untuk merapikan rambut agar tampil rapi dan menyenangkan
- Suri adalah sisir yang rapat. Kegunaannya untuk mencari kutu kepala. Makna simboliknya adalah hendaknya seseorang mampu menemukan kejelekan sendiri untuk kemudian membuangnya agar tidak merugikan diri sendiri serta orang lain.
- Menyan adalah sarana untuk berdoa. Dimaksudkan agar selalu dekat kepada Tuhan
- Minyak Srimpi atau minyak sundhul langit, jenis minyak wangi. Agar seseorang mampu menyebarkan keharuman dalam kehidupannya.
- Grigih atau empon-empon yang terdiri dari rempah-rempah bumbu dapur meliputi : bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, asem, temu-lawak, temu-giring, temu-kunci, kayu manis, cabe, garam dan bumbu dapur lainnya. Empon empon ini untuk mengingatkan bahwa hidup di dunia ini terdapat aneka macam kejadian. Ada yang pedas (cabe), asem, asin, pedih (bawang merah), gurih (bawang putih). Oleh karenanya manusia harus waspada.
- Cikal atau tunas kelapa dua buah, melambangkan benih cinta berdua untuk ditanam dan dirawat agar tumbuh subur dan menghasilkan buah.
- Uang makna simbolisnya adalah kesejahteraan lahir batin. secara khusus adalah sebagai penyangga utama terlaksanannya upacara pernikahan.
Herjaka HS
dari berbagai sumber
Posting Komentar untuk "primbon jawa | Sanggan"