Primbon
Bapak dan Ibu mengawali memasang Tarub (karya Herjaka HS 2009)
Serial Primbon 93
TARUB
(2)
Dalam tulisan terdahulu telah diterangkan
bahwa Tarub merupakan sebutan untuk sebuah pintu masuk ke tempat
area pernikahan, yang bagian atas dipasang janur dengan bentuk
melengkung. Sedangkan di sebelah kanan dan sebelah kiri diberi aneka
macam tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari: tebu wulung, kelapa gading,
pisang raja, padi, daun beringin, daun apa-apa, daun alang-alang dan
daun-daunan yang lain. Dikisahkan pada waktu itu Ki Ageng Tarub yang
tinggal di desa Tarub menyelenggarakan upacara perkawinan, yang
dikawinkan adalah Jaka Tarub dengan Bidadari Nawangwulan. Ki Ageng
Tarub membuat hiasan pintu masuk upacara dengan Janur dan aneka
dedaunan. Orang yang datang ke tempat upacara pernikahan menyebutnya
dengan datang ke Tarub. (2)
Menurut adat hingga saat ini, yang mengawali untuk memasang tarub adalah Bapak dan Ibu calon pengantin putri yang mempunyai hajad. Secara simbolis mereka memasang Bleketepe (anyaman daun kelapa yang berwarna hijau) dan janur atau daun kelapa muda yang berwarna kuning di atas pintu masuk area upacara perkawinan. Setelah itu pemasangan bleketepe dikanan-kiri pintu dan pemasangan tumbuh-tumbuhan yang lain dapat dilanjutkan oleh para kerabat dan tetangga.
Pada saat mengawali pemasangan Tarub pakaian yang dipakai Bapak adalah jarit motif cakar-ayam dan memakai sabuk sindur (kain berwarna merah dan putih) dan yang dipakai ibu adalah memakai jarit motif cakar-ayam dan memakai kemben sindur. Setelah tarub di pasang, calon pengantin wanita memakai jarit motif nitik sedangkan calon pengantin pria tidak ditentukan.
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih hari yang baik untuk pemasangan Tarub. Selain pertimbangan berdasarkan jumlah neptu hari dan neptu pasaran seperti yang telah ditulis minggu lalu, juga ada pertimbangan berdasarkan tanggal pada setiap bulannya. Pemilihan berdasarkan tanggal ini ada dua versi, dapat dipilih sesuai dengan yang disenangi.
Versi pertama :
- Tanggal 1, 6, 11, 16, 21, 26 pengaruhnya tidak baik, kehendaknya tidak kesampaian.
- Tanggal 2, 7, 12, 17, 22, 27 pengaruhnya tidak baik, diganggu siluman laki-laki, hidup miskin, sering kehilangan.
- Tanggal 3, 8, 13, 18, 23, 28 pengaruhnya tidak baik, diganggu siluman wamita, hidup miskin, sering kehilangan.
- Tanggal 4, 9, 14,19, 24, 29 pengaruhnya baik, rejeki mengalir
- Tanggal 5, 10, 15, 20, 25, 30 pengaruhnya tidak sangat baik, sampyuh atau mati bersama, baik yang laki-laki maupun perempuan mengalami mati dalam arti luas.
Versi ke dua :
- Tanggal 1, 8, 15, 22, 29 kepunyaan raja, tidak baik.
- Tanggal 2, 9, 16, 23, 30 siluman laki-laki, tidak baik
- Tanggal 3, 10, 17, 24 siluman perempuan, tidak baik
- Tanggal 4, 11, 18, 25, selamat, senang, baik
- Tanggal 5, 12, 19 26, selamat, tenteram, baik
- Tanggal 6, 13, 20, 27, mati yang laki-laki, jelek
- Tanggal 7, 14, 21, 28, pati perempuan, jelek
Dari Buku Primbon dan berbagai sumber
Posting Komentar untuk "primbon lengkap | TARUB (2)"